Minggu, 03 Oktober 2010

MISTERI GERBONG SENJA BROMO




Berdiri disudut bak seorang Investor
Dalam jemari berjalan menghitung saham kian kemari
Didalam ruang tertutup baja penguasa jalan pun 
Berpentas bak pragawati
Dalam Teriakan mesin
Dan mata yang memerah bak pembalap dalam arena tanpa bayangan




Gelap menerawang pintu pemalang tersenyum menanti hadirmu dalam senyum stasiun menanti

Pahlawan baja 
yang memburu dalam 
kecapi sang pemusik jalanan menutup muka menyindir


Jakarta-Surabaya berayun dalam kemudi
Berdiskusi dalam perjalanan rel yang menderu tiada henti
Jakarta-Semarang tertegun dalam budaya santun menyapa
Duduk diantara kawan baru bercerita tentang pengembaraan tanpa hayalan

Gerak itu terputus dalam kemudi KA Eksekutif Argo Bromo Anggrek ...



Mengapaaaaaaaa ....... 



mencakar dikesunyian pagi yang mencekam bertalu dalam mentari yang tertidur pulas


Teriak ayam berkokok membangunkan KA Bisnis Senja Utama yang terdiam membisu dalam ruang tunggu
Penantian itu berakir apa ditangan Muhammad Halik Rusdianto 
Apa ada kelalaian Semata
Mengapaaaaaaaa .......




Dan rasa cemas menjadi duka...tawa itu terlepas dalam gengaman
Dan menjadi tawanan duka
Mengapaaaaaaaa .......




Apa menyayangkan operator stasiun petarukan yang tak memindahkan segel atau pemindah jalur kereta, ke jalur satu...
Bangkai besi baja sang pemburu berserakan menjadi tontonan warga
Mengapaaaaaaaa .......
Darah pu Bermandi memerah dipagi hari
Bagai tersambar petir disiang hari keluarga korbanpun berteriak histeris dalam mendung berkabut hitam


Pragawati itu pun Terdiam disamping kekasihnya yang telah tiada
Sembari ia menanggis mengusap derai air mata
Perhentian dalam hening dan tangisan perjalanan yang berhenti diPemalang




kisah

Minggu Pagi Dini hari, 03 Oktober 2010

KA Eksekutif Argo Bromo Anggrek Jakarta-Surabaya Pasar Turi bertabrakan dengan KA Bisnis Senja Utama tujuan Jakarta-Semarang
Kecelakaan KA Masinis Muhammad Halik Rusdianto KA Argo Bromo Jadi Tersangka masih dalam penyelidikan polisi Laporan wartawan KOMPAS Harry Susilo