Sabtu, 18 Desember 2010

DUA TOKOH PRESIDEN INDONESIA YANG TERLUPAKAN DALAM SEJARAH

SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA DAN DATO MUDA ASSAAT
Dua presiden Indonesia yang Terlupakan dalam menjaga menjaga proklamasi

[ Penulis : IWAN SATYANEGARA KAMAH  Serial Baltyra ]



ADA sebuah dosa bangsa Indonesia yang tidak termaafkan. Mereka, termasuk saya sendiri, berpura-pura dan memang tidak mau tahu dengan sebuah fakta sejarah.
Dosa itu adalah kita tidak mau mengakui dua putra bangsa terbaik pernah menjadi presiden Indonesia. Nah lho! Mengapa ini bisa terjadi?
Bila kita ingin jujur dan berpikir sederhana, negara Republik Indonesia lahir pada 17 Agustus 1945. Waktu negara ini diumumkan kelahirannya kepada semua mahluk sejagat raya di sebuah ruang tamu yang tak jauh dari rel kereta api, Soekarno berdoa dengan mulut komat-kamit dan merem melek sambil menadahkan tangan keatas. Dia berdoa agar negara yang baru beberapa menit diumumkan kelahirannya, dapat hidup selamanya dan abadi. Apakah benar Republik Indonesia abadi dan kekal?



Jawabannya cuma dua. Kalau kita mengakui dua orang yang bernama SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA dan DATO MUDA ASSAAT sebagai presiden Indonesia, maka benar Republik Indonesia kekal abadi tanpa sedetikpun pernah mati! Namun jika kita tidak mengakui dua orang tersebut sebagai presiden Indonesia, maka negara yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 pernah mati dan hilang entah ke mana bagai kapur barus.
Artinya, bahwa Republik Indonesia adalah negara jadi-jadian yang mirip mahluk halus. Pernah lahir, lalu mati dan hidup lagi, lalu mati dan hidup lagi. Ya seperti mahluk jadi-jadian. Kenyataannya tidak seperti itu! Republik Indonesia yang lahir sejak 17 Agustus 1945 tidak pernah mati sedetikpun, karena jasa SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA dan DATO MUDA ASSAAT.
Tulisan ini tidak akan menceritakan siapa dua putra terbaik itu, tetapi hanya ingin mengenang dan mengingatkan, bahwa tanpa mereka berdua, Republik Indonesia pernah mati dan hilang dari peta dunia. Mirip seperti negara Polandia yang dihilangkan dari peta dunia oleh Jerman, ketika diserbu, dibinasakan dan dijermankan oleh Hitler. Maaf saja, Indonesia tidak seperti itu dan tidak akan pernah menjadi seperti itu.
Bagaimana mereka berdua bisa dikatakan sebagai penjaga proklamasi? Jawaban sangat sederhana. Mereka pernah menjadi presiden Republik Indonesia di saat negara ini berada dalam situasi comma atau tak berdaya sama sekali. Tanpa mereka berdua, mudah sekali untuk mengatakan, “Indonesia sudah mati!”.
Sederhana sekali untuk menjelaskan bagaimana SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA dan DATO MUDA ASSAAT menjaga proklamasi 17 Agustus 1945 dengan keberanian dan pengabdian yang tulus.

17 AGUSTUS 1945

Republik Indonesia lahir. Tidak punya presiden, tidak punya wakil presiden, tidak punya kabinet, tidak punya parlemen, tidak punya tentara, tidak punya sistem moneter dan tidak punya apa-apa, apapun. Kecuali punya seorang Soekarno dan seorang Mohammad Hatta serta sebuah semangat dari 60 juta rakyat untuk hidup bernegara dengan damai.

18 AGUSTUS 1945 – 19 DESEMBER 1948

Republik Indonesia tertatih-tatih, lemah, digebuki oleh kekuatan asing, diacuhkan oleh dunia internasional sebagai sebuah bangsa baru, diejek dan dihina oleh Belanda dan diharamkan oleh Jepang. Tetapi Republik Indonesia tetap hidup, karena punya presiden dan wakil presiden yang jelas, berwibawa dan ragu-ragu diakui oleh dunia luar.

19 DESEMBER 1948 – 13 JULI 1949

Republik Indonesia dianggap sudah mampus oleh Belanda, karena ibukotanya sudah dikuasai. Presiden dan wakil presiden serta menteri-menterinya ditangkap dan diterbangkan ke Bangka dan juga ke Prapat, Sumatera Utara untuk dibuang, dikurung dan dinistakan.





Kata siapa Republik Indonesia yang lahir 17 Agustus 1945 mati? Ada sel-selnya yang masih hidup. Seorang menteri yang kebetulan sedang berkunjung ke Sumatera Barat, punya inisiatif membentuk pemerintahan darurat RI, agar keberadaannya tetap ada sejak 17 Agustus 1945.
Orang itu bernama SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA. Dialah “the real President of Republic of Indonesia” saat itu. Bukan Soekarno! Soekarno, Hatta dan sejumlah menteri ditangkap. Bagaimana bisa menjalankan tugas sebagai presiden?
Jabatan SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA hanyalah Ketua Pemerintahan Darurat Republik Indonesia. Apapun nama jabatannya, secara de facto dialah presiden RI untuk masa 8 bulan. Bagaimana dia menjalankan pemerintahannya? Ya di hutan-hutan sekitar Bukittinggi.

13 JULI 1949 – 17 DESEMBER 1949

Republik Indonesia makin tampak menggeliat. Setelah melalui beberapa kali perundingan dengan pihak Belanda, akhirnya Soekarno dan Hatta bisa kembali ke Jogjakarta, ibukota negara, sebagai presiden dan wakil presiden kembali. Artinya, selama 8 bulan yang menjadi presiden RI adalah SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA. Buktinya, dia terbang dari ibukota sementara Republik Indonesia di Bukittinggi ke Jogjakarta. Di ibukota negara RI itu, dia menyerahkan kekuasaan kepada Soekarno pada 13 Juli 1949. Dengan demikian Soekarno dan Hatta menjadi presiden dan wakil presiden kembali.

17 DESEMBER 1949 – 15 AGUSTUS 1950

Republik Indonesia tetap ada. Namun banyak wilayahnya digerogoti oleh Belanda. Jadi sejak merdeka 17 Agustus 1945 dengan wilayah dari Sabang sampai Merauke belum terwujud, malah makin sempit. Wilayah RI hanya meliputi beberapa daerah di Jawa, Sumatera dan beberapa daerah lainnya. Selebihnya adalah daerah pendudukan Belanda, yang kemudian dijadikan negara-negara mini alias negara boneka. Ada negara Pasundan, negara Indonesia Timur dan lain-lain.
Nah, melalui perundingan di Den Haag, Belanda, disepakati bahwa Belanda sudah capek dan kelelahan ingin merebut dan menguasai Indonesia, seperti sebelum tentara Jepang datang mengusir mereka dengan nista. Akhirnya Belanda dengan berat hati mau mengakui kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Lho! Kita kan sudah merdeka 17 Agustus 1945 lalu. Tapi tunggu dulu…









Belanda mau mengakui kedaualatan Indonesia dalam bentuk serikat, bukan mengakui negara Republik Indonesia yang merdeka 17 Agustus 1945. Bagi mereka negara yang lahir tanggal itu adalah negara haram dan tak patut dianggap atau diakui dengan bentuk apapun.




Akhirnya, Belanda mengakui Indonesia dalam bentuk Republik Indonesia Serikat (RIS). Jadilah Indonesia seperti Amerika Serikat. Saat itu di dunia hanya ada dua negara serikat, yaitu United States of America dan United States of Indonesia. Lalu siapa presiden RIS? Ya Soekarno. Makanya, sebelum ditandatangani pengakuan kedaulatan Belanda pada 27 Desember 1949, Soekarno buru-buru dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat di keraton Jogjakarta pada 17 Desember 1949. Tujuannya, agar pada saat pengakuan kedaulatan nanti, sudah ada pihak yang diakui oleh Belanda, yaitu RIS dengan ibukota Jakarta dan presidennya Soekarno.
Lalu di mana Republik Indonesia yang merdeka 17 Agustus 1945? Ya ada meski wilayahnya secuil kue mangkok dengan ibukotanya di Jogjakarta. Siapa presidennya? Kan Soekarno sudah jadi presiden RIS? Nah, karena Indonesia sudah jadi RIS, maka isinya kumpulan negara-negara kecil. Mirip AS dengan 51 negara bagian. RIS inilah yang akan diakui Belanda yang terdiri dari 16 negara-negara mini

Antara lain :

1. Negara Republik Indonesia (merdeka 17 Agustus 1945)
2. Negara Indonesia Timur
3. Negara Pasundan
4. Negara Jawa Timur
5. Negara Madura
6. Negara Sumatera Timur
7. Negara Sumatera Selatan
8. Daerah Jawa Tengah
9. Daerah Bangka
10. Daerah Belitung
11. Daerah Riau
12. Daerah Istimewa Kalimantan Barat
13. Daerah Dayak Besar
14. Daerah Banjar
15. Daerah Kalimantan Tenggara
16. Daerah Kalimantan Timur

Tiap negara punya ibukota, presiden, parlemen dan sistem pemerintahan sendiri. Untuk RI yang merdeka 17 Agustus 1945, tetap ada dan tetap hidup meski wilayahnya kecil. Siapa presidennya? Presidennya adalah Mr. ASSAAT atau DATO MUDA ASSAAT. Kemana Soekarno dan Hatta? Mereka berdua sudah menjadi presiden dan perdana menteri RIS sejak 17 Desember 1949.
Makanya pada tanggal 29 Desember 1949, Soekarno kembali ke Jakarta yang dia tinggalkan selama 4 tahun. Dia datang kembali sebagai presiden RIS, bukan presiden RI yang diproklamasikan 17 Agustus 1945. Nah, kantornya adalah di Istana Merdeka dengan Jakarta sebagai ibukota RIS.
Ini artinya sejak 17 Desember 1949, Soekarno bukan lagi presiden RI dan yang menjadi presiden adalah Mr. ASSAAT. Jabatannya adalah Pemangku Sementara Presiden RI atau Acting Presiden RI. Terserah apapun nama jabatannya, Mr. ASSAAT adalah presiden RI untuk meneruskan keberadaan negara yang diproklamasikan 17 Agustus 1945 itu.

15 AGUSTUS 1950 – 22 FEBRUARI 1966

Republik Indonesia meski tetap ada dengan presidennya Mr. ASSAAT, tetapi tidak bisa sepenuhnya menerima perjanjian Konperensi Meja Bundar itu. Masak wilayah kita tidak seperti yang kita inginkan. Cuma secuil dan bukan dari Sabang sampai Merauke. Mulailah timbul gagasan untuk melebur negara-negara boneka yang jumlahnya 16 negara itu menjadi satu kembali, yaitu Republik Indonesia, seperti yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.
Gagasan itu akhirnya terwujud dan semua negara boneka berjumlah 16 negara, sepakat melebur menyatu, menjadi Republik Indonesia. Masalahnya, kalau sudah melebur apakah hari peleburan itu dijadikan hari kemerdekaan? Ternyata tidak. Melebur disini sama seperti dengan penyatuan Jerman Barat dan Jerman Timur. Yang jadi negara hasil penggabunganan adalah Jerman Barat, dengan pemimpin, parlemen dan ibukota yang sama seperti yang dimiliki Jerman Barat sebelum penyatuan. Jadi,  A + B = A. Bukan menjadi AB atau C. Begitu juga dengan 16 negara RIS  yang melebur. A + B + C + … + N + O + P = A.
Nah, huruf A itu adalah Republik Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Jadi waktu melebur bukan menjadi Negara Pasundan dengan ibukota Bandung. Bukan! Atau Negara Indonesia Timur! Bukan juga!
Negara Republik Indonesia adalah 1 dari 16 negara RIS yang paling dominan, berwibawa dan paling kredibel dibanding 15 negara lainnya. Makanya waktu melebur menjadi satu, semua sepakat menjadikan RI hasil gabungan seperti negara yang diproklamasikan 17 Agustus 1945.
Ketika melebur menjadi satu, yang menjadi presidennya adalah Soekarno dan wakilnya adalah Hatta. Sama seperti yang diamanatkan pada 17 Agustus 1945. Akhirnya, Soekarno kembali lagi ke Jogjakarta, ibukota RI untuk meminta kembali jabatan Presiden RI yang dipegang oleh Mr. ASSAAT. Soekarno bertemu Presiden RI itu pada 15 Agustus 1950.
Sejak hari itu, Mr. ASSAAT tidak lagi menjadi presiden RI. Dan Soekarno menjadi presiden RI kembali menggantikan Mr. ASSAAT pada 15 Agustus 1950 hingga dia disingkirkan secara diam-diam pada malam hari 22 Februari 1967.
Dengan penjelasan di atas, memaksa kita untuk mengakui SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA dan DATO MUDA ASSAT sebagai presiden RI. Tanpa mereka diakui, sama saja kita mengakui dan membenarkan bahwa negara RI yang merdeka 17 Agustus 1945, pernah mati, lalu hidup lagi, mati lagi dan hidup lagi. Mirip mahluk jadi-jadian.
Tanpa diakui pun, SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA dan DATO MUDA ASSAT adalah penjaga proklamasi 17 Agustus 1945. Sejarah tidak bisa berbohong, karena itu adalah fakta.
Bukan hanya tidak diakui peranan mereka, tetapi juga sisa hidup mereka setelah menjadi presiden RI, sering dinistakan karena perbedaan pandangan dengan penguasa masa Soekarno dan Soearto dalam melihat masa depan negara ini.
Yang saya ingat adalah SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA mempunyai cucu yang menjadi bayi tabung pertama dari pasangan keluarga Indonesia. Ketika saya masih SD lagi senang-senangnya mendengarkan Radio Australia Seksi Bahasa Indonesia semasa duduk di SD dan SMP, seorang penyiar wanitanya berwajah manis lesung pipit, yang bernama Sri Prawiranegara, melahirkan anak sebagai bayi tabung pertama berkebangsaan Indonesia di Australia.
Nama bayi tabung itu Yuki Fithriyah lahir 22 Juli 1982, sebagai anak dari Farid Prawiranegara, yang juga putra SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA.
Sedangkan Mr. ASSAAT tidak begitu terdengar namanya semasa Orde Baru. Yang saya ingat, justru ketika beliau wafat dalam ketidakperhatian pemerintah dan rakyat Indonesia atas perannya dalam mempertahanan proklamasi. Mereka secara sistematis sudah kita lupakan atas jasanya dalam proklamasi.
Sebaiknya pemerintah segera mengakui mereka sebagai presiden RI dan memberikan gelar kepahlawanan yang pantas untuk jasanya.

CATATAN:
Daftar presiden Republik Indonesia
1.      SOEKARNO …………………………………. 18 Agt 1945 – 19 Des 1948
2.      SJAFRUDDIN PRAWIRANEGARA …. 19 Des 1948 – 13 jul 1949
3.     S OEKARNO …………………………………. 13 Jul 1949 – 17 Des 1949
4.      DATO MUDA ASSAAT …………………. 17 Des 1949 – 15 Agt 1950
5.      SOEKARNO …………………………………. 15 Agt 1950 – 22 Feb 1967
6.      SOEHARTO …………………………………. 22 Feb 1967 – 21 Mei 1998
7.      BACHRUDDIN JUSUF HABIBIE …….  21 Mei 1998 – 20 Okt 1999
8.      ABDURRAHMAN WAHID …………….  20 Okt 1999 – 23 Jul 2001
9.      MEGAWATI SOEKARNOPUTRI …….. 23 Jul 2001 – 20 Okt 2004
10.   SUSILO BAMBANG YUDHOYONIO . 20 Okt 2004 – sekarang

Minggu, 28 November 2010

PELANGGI ITU INDAH TANPA SAKIT HATI


aku terbujur dengan rayu dosa dalam tipuan kehidupan
aku menghisap rasa sakit hati bertahun-tahun
aku timbun sampah dari ucapanku dan
aku mengucap hal yang berbusa dihatiku

aku menimbun tak kusadari
aku menikam diriku sendiri dan itu pun aku tak sadar





aku ini lembaran kepahitan dan permainan otak kotor malaikat maya
bagai orang dunggu aku terlihat dalam lamunan
hatiku kerdil dan banyak kepalsuan
yang menjadi dewa dan menghantam rasa derita
bukan aku tak mampu berjalan tanpa rasa percaya
mengapa .. mengapa aku menimbun sampah

aku..aku semakin membusuk didalam dan tak tahu siapa aku didalam hatiku
sedikit ada masalah aku pun bisa terluka
bak bom waktu meledak dihatiku
bak penghujam belati dileherku aku berdiri tapi aku layu

lihatlah ada jutaan jiwa terbelenggu lidah
lihatlah ada jutaan bahkan tak terhingga karena lidah bermain api dineraka
lihatlah banyak jiwa yang tersakiti namun tak mempunyai jati diri
lihatlah kekuasaan Tuhanpun tak berarti jika sudah hati membatu mati





tapi lihatlah aku yang baru 
aku mudah tersenyum dan menyapa
aku suka bersahabat tak suka bertengkar apalagi berdusta
aku memberkati bahkkan musuhku aku maafkan dan ampuni
aku tak mudah sakit hati
aku selalu gembira walau ditekan aku terlihat manis mempesona
aku ini ciptaan sempurna 
mengapa tidak mengucapkan hal yang baik 
aku mau sempurna
inilah pesonaku yang hidup apa adanya dan tidak menipu

aku pelanggi yang indah 
dalam hati dan mulutku 
berjuta asmara dan rasa sejuk membelai diriku dengan cinta yang sesungguhnya



PELANGGI

Cobra Sweat Matoa

 

 

LOLONGAN KESERAHKAHAN WAHAI PENJILAT NEGERI


apa yang kau hasilkan dari pemikiranmu
apa yang kau hasilkan dari sekolahmu
bukankah negeri ini semakin berkabut sepi
diam mengerti apa bertingkah bodoh
atau malas tahu

Wajah dengarkanlah aku disini menanti tagihan cintamu
dalam asmara tanpa nota
dalam buaian sair dalam lamunan cinta
apa ini sandiwara tanpa naskah
apa ini mimpi sang pemuka layar kaca

 


mencari surga ilmu atau uang palsu
diatas tingkah anjing dan kucing memadu kasih
lihatlah tengoklah kemuka
bangsawan kita tertidur dan berpesta pora dinegeri orang
berpolemik kasihan dan menimbun harta berinvestasi diatas hutang negeri
angin gila bagi tawanan jiwa kelaparan dan angkara durjana

Mengapa kau terdiam...belangga ini sudah panas dalam tungku Bangsa
apa kacamu sudah retak sehingga kau tak sanggup berkaca
cinta negeri tapi buta dan selalu meminta-minta upah
lihatlah para musafir bekerja dirantau sebagai budak dan menghisap bagai rayap tak bertuan tanpa perlindungan
habis remuk redam air mata pengangguran siap mati bersertifikat sarjana tak bertalenta

lolongan tak bersajak dalam cerita tak bertuan dalam pulungan 




lolongan penjilat dan ketamakan rayap mencari untung semata

Jumat, 19 November 2010

HELL



 

lihatlah kemuka pembatas jalan itu berbicara
bercerita korban dan haus darah
menengelamkan raut wajah kosong nan duka
...
ambisi wajah sisi dua bak pembalap diarena
mengejar bayangan maya
ini kisah sikap prilaku jalan bercerita ambisi remaja

berteriak aspal jalan kenyang bersimpah darah
berlari jiwa dan pecah kepala
dalam ruang tunggu ajal pun tiba
jalan ini bernyanyi sair berdarah haluan neraka

 

 

 

 

KOWLOON







dewi cinta surga asmara datanglah dalam senyum
mengapai surga abadi nan indah
melodi kecapi membangunkan fajar pagi
 

...

 
dewa cinta yang beristri dua,tiga & empat
yang memuaskan nafsu birahi wanita dan janda
dewa cinta berhasrat dalam harta berbagi kasih sayang

poligami karena kasihan dan iba bukan karena cinta
nafsu serahkah dalam mengejar cita dalam harta
dewi asmara bercinta dalam harta semata

 

 

CATUR






bidak budak yang tak tahu diri
berperang melawan negeri dan menteri demi materi
hitam dan putih dalam meja berdiskusi
 

... 

dalam belaian jas berdasi duduk dikursi

catur ini berkata dalam insani membawa kata nurani
berdiam namun bercerita dalam hati
tawanan budak bidak dalam kerikil dan pencari sesuap nasi

realita catur berbagi
singasana berbagi kasih
dalam cerita badai prahara negeri akan korupsi

 

 

 

TAROT






pintu terbukalah mengapa kau merantai kakiku
pintu baja katakanlah mengapa kau membisu
menunggu dalam ruang tunggu membatu
...
mulut ini terdiam terkatup melihat jaka tarub bersenda gurau
selendang sutera ini palsu dalam kabar cerita peramal kartu

menebak tapi tak jitu

..


otakku sadarlah jiwaku bangkitlah raga yang terbujur bangkai tak berakal memuji merayu
tarot berkata menebak tak berarti sesuatu

 

 

 

Papua i love





Papuaku tercinta mengapa diam tak bertanya
sanubariku terdiam memimpikanmu perjalanan dirantau
Doakan ku Papua karena hatiku melekat padamu
 

...

 Kubawa Namamu dalam jiwa Pujanggaku
Jayapura Aku Rindu
kota aku menimba ilmu dihutan belantara
Berburu daging hutan & bercanda dengan mama-mama penjual pinang
Papua Inilah pujangga Matoa memanggil namamu
Papua sairku & jiwa yang mengharumkan papua bagi indonesia

 

 

 

JIWA YANG TERPASUNG ( Jeritan Wanita Yang Tertipu )



Arjuna panahlah hatiku bunuhlah jiwaku agar raga ini bermain dalam terbang awan jingga
Bangunkan bukit kita berdiri menantang asmara pejuang



Raga ini terpisah dari cengkraman Arjuna ketangan Arwana pencuri harta dan bukan cinta
Kuingin selamanya berada disampingmu Berdua sampai akhir ajalku


Kijang emas tanyakan pada dirinya mengapa aku tak dapat melupakanya
Apa karena aku wanita yang mudah tercambuk asmara cinta



Datanglah badai Datanglah kekasih Materi sesak dihati
Perjuangan ini lelah racun hutan belantara berteriak lacur dusta
Mengapa cinta ini derita air mata ... apakah kau sudah buta hai cinta



Kuhancurkan puing - puing celaku hanya untukmu
Karena aku wanita perlu cinta
Katakanlah jiwa yang tertawan  
Apa ini sudah gila apa aku sudah tertawan tuan
Cintaku disakiti..hatiku terjual jiwa ini sudah tak berhargakeluarlah sanubari..
keluarlah jiwa mari kita bertarung
berebut kesadaran dan cita-cita jiwa

Karena aku wanita perlu cinta

permainan malam menjadi gila karena kamu realita malam mengapa kau terdiam..
katakanlah lelaki malam mengapa kau bercinta namun berdusta
pedang duadalam kisah wanita tak bertulang yang berbeban 
aku yang termenung sepi mengharap pagi
dalam cerita berbagi derita tanpa cinta
berselimut kening dan duka akan masa depan
Dan aku perlu suakaMu ya Tuhan
wahai jendela bumi yang runtuh dalam guyuran hujan
disini penyanga tiang besi rapuh berkarat dimakan garam 
jiwa ini seakan terbelah diantara lautan
jiwa ini seakan bermain melompat bersama hamparan tanah yang gelisah
bangunkanlah semesta berlari bersama gulungan ombak samudera



biarlah hatiku mencari ketenangan
badai lautan iman menari bersama
dalam tangan pencari surga kumerasa aman bersamaMU

Rabu, 17 November 2010

PENDEKAR MIMPI




Wajah penipu berkerudung membisu katakanlah kepada penjaga malam
Mengapa pedang ini sudah tak tajam lagi dalam perut puing kelam
Injak hilang dalam runtuhan tebing bermata gelap tertawa dalam pasungan

Pendekar bersilat darah membeku hantaman batu mengenai kepala
Berdiri menghantam kesunyiaan
Terbang berkumandang dalam senda gurau dan berselendang mayang



Senin, 08 November 2010

PAHLAWAN 10 NOVEMBER



semangat ini semangat darah
semangat ini semangat air mata
bergejolak didalam dada dan tumbuh didalam jiwa
berdiri menitik satu nama berkobar bendera pusaka 
dalam siratan patriot tak bernama


semangat lama patriot pejuang tangguh
semangat baru tak bertenaga tanpa musuh
semangat ini berkibar dalam percakapan bencana
pantaskah cermin ini bercerita
dalam amanah pahlawan bangsa jasa sungguh mulia


darah ini mendesir diantara jiwa pengembara 
berjasa namun terlupakan dalam cerita anak sekolah
kembang harum ibu pertiwi segar membangunkan jenasah tak bertulang
berkumandang sair ini tersiar diantara tulang berserakan


darah pahlawan itu dimana sekarang
apakah aku..apakah kamu..apakah dia..apakah mereka
janganlah kau berdusta dalam kata
melihat pun kata ini tak sanggup bercerita dalam sindiran pertarung jiwa berdasi 

semangat ini semangat darah
semangat ini semangat air mata
bergejolak didalam dada dan tumbuh didalam jiwa
melihat namun buta
mendengar namun seakan tuli dalam arung jeram anak negeri


pahlawan - pahlawan .. aku .. kamu .. apa dia
menjadi satu realita darah yang berdarah
gejolakanlah darah ini agar kami saling mengerti 
kamuu...kamuuu ya..kamu adalah pahlawan negeri ini
pahlawan yang makan dari tanah indonesia
pahlawan yang minum dari tanah indonesia
benar .. pahlawan dan bukan ngengat juga kutu
sebab pahlawan ini bukan dari luar negeri dan pesaing negeri


buka hatimu janganlah kau tertawa dalam bencana
tunjukanlah prestasimu..kobarkan bendera sang saka dalam darahmu..
bukalah matamu wahai pahlawan negeri
mendengarlah seruan ibu pertiwi memanggil dirimu dalam pengabdian dan bukan untuk korupsi


lihatlah saudaramu yang kelaparan dan berjuang dalam darah kemiskinan
lihatlah saudaramu yang berjuang untuk pendidikan
lihatlah saudaramu yang kehilangan rumah dan sanak saudara dalam bencana berjuang dalam darah

pahlawan tak kan melawan ibu pertiwi
masih kah kau bertanya ... 
masihkah kau tak mengerti...
wahai pahlawan negeri bergeraklah harumkan dengan wewangianmu untuk indonesia






Jumat, 29 Oktober 2010

NAGA TUA VS NAGA MUDA ON THE AIR




lihat pemuka dosa menantap sengat dan bisa
bermulut dusta dan berbusa
hati tertutup kabut membisu
... 

raga berselimut panas akan rayuan



 

lebur bersama badai merapi menghantam berpuing pecah darahmu bergembira

dusta bui terasa bir hitam sarang penyamun terdiam berhayal layu dalam lamunan

pecundang narkoba menjadi makelar dosa
sex explotasi laksana hewan liar bercinta
naga tua awan berkawan cinta

 

 

 

panasnya pagi seakan membawa tawa dalam duka
Menyinari segala alam hayal sipenakluk hati

...Membenah diri dalam palungan kotor
berdebu

Cinta ibarat paruh eLang
siap menerkam kapan saja

Naga muda berjalan dalam sepi
Menikmati Lubang_Lubang kota yang hilir mudik mencari mangsa

Senyum Menjadi senjata uTama

Gertakan gigi pada aspal panas menjadi tantangan setiap hari
Mata pisau Menjadi sahabat

Namun . .
Naga Muda kian beraksi
Menebar benih_benih cinta walau dalam dusta akhirat

Kebohongan seakan musnah oleh debu nafas
Masuk kehati yang lemah dan haus akan manja

oh . . .
Nikmat nya Naga Muda

 

 

 

naga berpulang bersahabat cinta dan maksiat hina
menebar benih meminta pamrih dan jeritan perjaka
menyidir bergelimang nista manis menjadi pelipur hati wanita
 

 

wahai sengat naga bertarung
wahai pemanah gerhana pun terdiam berunjuk taring bengis
...
pelacur berganti silih merayu naga bercinta

menebar racun bualan naga muda
berdiri menyindir dalam barisan pendusta bertopeng
naga ini telah terbang beraksi menerkam
 

 

 

 

Kamis, 28 Oktober 2010

BERNAFAS DALAM LUMPUR







Hai cinta sapaku


pada senyummu.


elok parasmu sayang..


cantik rupawan


Hari yang indah kugapai manjamu


merdu nada sehati dalam irama kasih









Seindah cinta dihatimu

kau membangunkan kasih hatiku

berpeluk dalam lamunanku

Hari yang berseri damai dihati

jiwapun berlari menari tiada henti






kaki ini terpaku dalam ruang jiwa asmaramu
ku tak dapat mengagumi kecantikanmu
lumpurmu melepaskan kepekatan hatiku...




berjalan bersama kita melekat dalam lumpur yang sama..
bemanja berenang dalam telaga cinta




tengelamlahlah sayang walau bayangmu terlihat lumpur itu bernafas dihatiku..




hancur bersama membaur dalam debu kita bersatu
kan ku beri nafas pada sesak cintamu dalam tidurku
keabadian cinta ini dalam lumpur asmara yang tengelam sepanjang masa





bernafas dalam lumpur cinta kita kan indah bermakna



Senin, 25 Oktober 2010

PUDING-PUDING CINTA - Romantic Of Cobra sweat Matoa















Buah manis gula ini

kucampurkan dalam gengaman kita

Bercampur manis dalam aroma Cinta

Menjadi adonan indah dan kenikmatan pemuja

Asmara pencinta dalam manis cinta

Bersatu rasa yang mengoda








Pelanggi gula-gula cintaku

Marilah kita bersama memuja bermanja mesra









Penuhilah kesegaranku tiap pagi dengan rasa manismu

Penuhilah kenikmatan ini dalam mangkuk asmara kita









Antara asmaraku dan asmaramu

Berdua kita bermadu kasih

Dipanaskan api cemburu tapi tetap bersatu









Puding ini Asam pada strawberry kita
Manis pada susu dan coklat kita

Segar Rasa pada Buah-Buah Cinta kita

Taburkan Aroma Rum terbaik untuk kehidupan cinta kita


Semakin keras semakin melekat

Dalam jiwa antara asmaraku dan asmaramu









Lembutkanlah hatiku

Tak kala aku kurang air dan mengeras

Maniskanlah asmara kita tak kala asmara ini tak berasa lagi

Puding-Puding Cinta ini seindah pelanggi dalam hujan

Seindah musim berganti dalam kemesraan manis asmara 








Bersatu kita dalam warna yang indah mengarungi rasa manis asmara

Tak Kan kubiarkan pecah asmara manis ini
Dalam jiwa menanti cinta
Hanya Dirimu Puding-puding Cintaku Dalam masa



Romantic Of Cobra sweat Matoa


Sabtu, 23 Oktober 2010

JERITAN KELAPARAN 25 NEGARA

 

 

 

aku awan hitam dunia berbagi rintih dengan wahai telingga tuli

mulut terdiam hati membatu

selubungi awan mendung mata berkaca



 

kekeringan panas 

kemiskinan tandus tak berair dan menjadi derita tanah

membiru daging membujur ketakutan


...

 
jeritan kelaparan melanda daging tak bertulang

 

sisa mulut berlapin kesengsaraan

dunia terasa kiamat seketika 

berperang melawan darah dan daging tinggal kulit bertulang


 

burung nasar pun berebut daging penderita

pendam dusta dunia akan kemanusian

jeritan setan pun bertarung dalam arena

nyali teruji kotoran yang menjadi makanan


 

mata kosong sengaja tak melihat

telinga lebar seakan tak mengerti

dunia semakin tua tak berdaya

 


  dusta dunia menutup mata

dalam jeritan duka sang naga tua membantai