Senin, 09 Oktober 2017

MEMINJAM RAGA Karya : Temmy Amardi


Tampak cantik dan membuat nafsu
Mengoda parasku
Nikmatnya kemolekanku bagimu lelaki durjana ?
Aku dunggu aku hanya bisa tertawa ha..ha..ha
Aku orang gila

Andai kisah itu tidak terjadi
Tak kan ada cerita tanpa peristiwa
Aku hanya wanita yang lemah
..
Hayalku melamun trauma akan kejahatan
Tak hayalnya hewan
Aku hanya bisa menanggis meronta tapi takut dibunuh bengis
..
Anak siapa ini
Aku yang tertawa dan melompat tiada arti apalagi makna karena jiwaku telah pergi
Gila dirumah sakit jiwa
Aku hanya bisa menangis..tertawa akan arti mengapa aku terlahir ternoda
..
Pinjami aku raga pinjamilah aku nyawa
..
Tangisanku sudah mengering dan teriakanku sudah ku telan habis dalam birahi pemerkosaku
..
Aku tak hayalnya hewan yang digilir dalam pembantaian
Ragaku nyata namun jiwaku berkelana
..
Aku hanya berteriak
Dimana anakku
Dimana anakku
Nak ibumu gila nak
Bapakmu siapa nak ?
Ha..ha

Aku seperti tak bernyawa hanya bernyanyi dan tertawa
..
Mengapa ragaku seperti ini
Aku bukanlah hilang ingatan
Bila aku ingat aku diperkosa .. Di gilir seperti binatang
Apakah itu manusia
..
Dihempas dan dibuang
Pinjamilah aku raga
Mengapa aku seorang wanita yang ternoda
Sekiranya waktu berhenti sejenak
Aku mengadu aku mau meminta ragaku untuh kembali
..
Hilang semua harapan orang tuaku
Mereka hanya melihat aku tertawa
Siapa aku
Hai kamu pendusta nafsu
Kembalikan jiwaku Yang terbang dalam kenikmatan
Yang merobek dan merusak masa depanku dan cita-cita orang tuaku
Karena aku ingin meminjam raga
..
Pinjami aku raga dan pinjami aku nyawa agar aku kembali kedunia

L@SK@R S€R!BU W@J@H Karya : Temmy Amardi


Wahai pasukan yang menyerang jiwa
Wahai pasukan pembawa senjata hati
Kibarkanlah sajak dan sair ku untuk seribu wajah

Wahai pasukan penyerang kata
Wahai pasukan penghancur raga
Aku mau mengadukan kepadamu
Arti dusta laskar seribu wajah
..
Wahai pasukan berani mati
Hantarkanlah apa itu jiwa yang melayang
Meramba sukma yang terbang
Aku berang
Laskar Seribu Wajah berwajah malaikat berhati penghuni neraka

..
Adu kanlah deritamu
Tempalah sabit dan mata bajakmu
Kencangkanlah tali temali busurmu
Bersiaplah maju
..
Tiada kata tanpa makna
Didalam bahasa ada kiasan

 

Didalam jiwa ada hiasan
Didalam kekayaan ada perhiasaan
Didalam seribu wajah ada kepalsuan
..
Aku tak tahu begitu banyak wajah-wajah itu dari yang lugu..wajah anak meminta dan alasan semu
Dari yang memelas sampai kepala batu
Ini lah sair laskar seribu wajah ku tuliskan untuk pendusta dunia
..
Jangan mudah tergoda apalagi terperangkap tipu daya wajah mereka

Mengawal kawanan ternak digiring ke padang ilalang rumput yang segar
Namun apalah daya
Satu per satu dijagal digilir dalam pembantaian
..
Aku melihat dusta para laskar seribu wajah yang bersembunyi didalam wajah manusia
Mulut mereka manis semanis kucing meminta makan
Wajah mereka berseri seperti penyambut datangnya raja
Lihatlah hati mereka seperti $rigala lapar yang menerkam buas mangsanya
..
Demi kepuasan demi kesombongan namun harga diri sudah pergi
..
Lihatnya wajahnya yang manis senyumnya yang ranum seperti bayi yang meminum asi
Tak berdosa
..
Seribu topeng boleh berganti untuk 1 wajah mereka

Namun hati tak akan bisa berganti
Walau seribu rebah disamping kananku
Walau sepuluh ribu mengerang dan mengeluh derita
Namun aku berdiri teguh
Mengingatkan untukmu dan kewajibanmu akan sesama,sang pemilik nyawamu dan penciptamu untuk mengapai surga yang sesungguhnya

 

  

G30s/pki .. Sejarah Mengenang Pahlawan Korban Kekejaman Dan Fitnah g30s/pkiKarya : Temmy Amardi


Aku membisu dalam perapian kayu
Aku terdiam seakan darah mereka berteriak akan arti kita sebangsa
..
Sajakku ku tuliskan untukmu para jendral pahlawanku
Kisah mu bukan hanya patriot namun 1 teladan akan NKRI harga mati
Nyawa taruhannya
..
Hormat ku untukmu pahlawanku
Indonesia Bangga

Lonceng jam tua berdenting
Ku tuliskan sair gemetar ditangan haru linang air mata
Tak kan ada kisah tanpa adanya trauma bangsa
Entah terlupa atau hanya peristiwa
..
Trikora 3 tuntutan rakyat yang menderita lapar dan menerima makan ubi bahkan antri gabah tepung
Susah
Terprovokasi
Ketika meletusnya suatu peristiwa perebutan tanah , kelaparan dan konflik penghinaan lambang negara oleh demonstran anti indonesia
Presiden Soekarno murka
Konfrontasi tahun 65
..

Entah setan mana yang menghasut pertumpahan darah
Sebangsa
NASAKOM
Seperti revolusi komunis bolsevik dirusia
..
Teman/Lawan
Penghianatan Berbangsa G30S
Ingatkan kita arti darah tertumpah untuk sebuah penghianatan
Para Jendral yang menjadikan kita Bangsa Indonesia berarti
..
Aku hanya terdiam
Radio RRI,mahasiswa dan koran okt 65 menjadi tak kan lupa
Jendral pahlawanku Fitnah keji dewan jendral
Tak kan ada kisah generasi kita seakan lupa siapa pendiri sejarah bangsa

Hormat ku untukmu pahlawanku
Indonesia Bangga
Kepada mu  

AKU BUK@N ROBOCOP Karya : Temmy Amardi

Aku lelah berdiri
Aku telah menanti
Aku telah berhenti berlari
Aku mengejar makna pejuang
Berjuang tanpa amunisi
..
Berjuang bukan mencari uang
Berjuang bukan mencari barang
Berjuang bukan mencari jabatan apalagi posisi
Sekalipun aku dimaki
Aku tetap berseri


Kemanakah kan ku langkahkan kakiku berpijak
Aku lelah namun aku tetap berjalan bahkan berlari
..
Aku tak bersenjata
Tinggal mengabdi akan arti tertinggal bukan untuk meninggal
Aku merangkum bukan memberi diriku dihukum
..
Banyak kisah anak-anak bahkan remaja tanpa pendidikan

Banyak cerita tentang daerah tertinggal namun itu hanya perkataan
Aku melihat hamparan kemiskinan
Aku melihat akan makna tangisan dan mensyukuri makan apa mereka hari ini

Sekalipun aku sendiri namun hatiku tak pernah sedih

 

Biarkanlah aku mengabdi
Entah sampai kemana kaki ini lelah melangkah
Untuk sebuah harapan ibu pertiwi
..
Aku bukanlah RoboCop yang selalu dipuja pengemar
Aku hanya anak desa
Anak dekil anak yang merantau untuk arti penerusan pejuang dari pesan amanah sang ayahhanda
..
Mungkin aku bukan siapa-siapa
Aku tak setenar artis atau pun bintang iklan
Aku tetap mengusap kepedihan mereka disini
Sampai ajalku tiba
..
 

..
Bukan seperti kamu dikota
Listrik ada .. Toko ada bahkan bebas mau mencari nikmat dunia
..
Lihatlah wajah polos mereka bertani ketela,umbi dan pohon sagu
Tak pernah 1 kata pun mengeluh
Air mataku menetes akan arti kebesaran para jendral korban penghiantan G30S/PKI
Bathinku pedih 

..
Aku berjanji untuk mengabdi aku iklas walaupun tak digaji
Untuk pejuang ibu pertiwi
Bagiku pejuangan tak boleh berhenti sampai disini

Kan ku tulis jutaan sair dan puisi untukmu indonesiaku
Kan kusisipkan kata seindah kemilau emas dan indahnya mutiara
Biarlah aku dikenang dalam sairku
Karena bagiku aku Bukanlah Pahlawan dan Aku Bukanlah RoboCOP
Aku tetap berjuang
 

PUISI KESAKTIAN PANCASILA HARGA DIRI Karya : Temmy Amardi



 Darah itu merah Jendral
Ayo teken..teken Jendral
..
Hening tak beraturan tiada akan arti darah tertumpah
Ku tuliskan sairku akan harga diri
Akan tanda jasa darah yang terbuang

Darah itu merah Jendral
..
Pedih aku terdiam diantara sajak tak beraturan
Aku merenung namun juga sairku pukul
Untuk penghianat bangsa
Aku merangkum dan menghukum
Para pendusta bangsa
Meregang putus lenyap dari raga


Blitar bersaksi sejarah
Bila Indonesia berjaya hendaklah kawan sehidup seia sekata menyatu
Aku yang menangis diantara cerita sejarah bangsa hanya menitikan air mata
Menghujam kata sajak layang terbang
..
Blitar ternoda dalam 1966-1968
hamparan kemiskinan basis harga diri pun dimulai
Meniti harapan pun mulai terlihat dalam derita kemiskinan , kepolosan warga
Bujukan manis
..
Ku berikan pujian dalam sair
Ku berikan hati ku dalam sajak
Untukmu 

Pejuang Operasi Trisula
Dalam ragamu ada nama Revolusi sebuah bangsa

Sejarah tetap ada untuk kita
Terima kasih Pancasila Bangsaku
PANCASILA SAKTI
noda komunis rusia pun telah sirna
..
Ku ingatkan dirimu wahai anak muda
Sebuah harga diri haruslah terjaga
Nyawa , harta benda bahkan semua
Untuk arti Damai Indonesia Damai Persada
Di hari kesaktian pancasila
Rukun dan bersatu 1 Bangsaku Indonesia
 

LAPAR Karya : Temmy Amardi

 

Mak .. Bapak mana mak ?
Bapak .. Bapak .. Bapakmu kerja
Mak .. Bapak mana mak ?
Bapakmu dihutan sana
..
Mak knapa aku dibilang ngak boleh kangen bapak mak
..
Bapak sering tanya mak
Sudah diam .. Mengerti

 

Mak bapak mana mak ?
Mak aku kangen bapak mak
Bapak .. Bapak .. Bapak mu sudah mati
Diam kamu
Bilang bapakmu lagi
Mak gampar kamu ya
..
Maaf mak
..
Sajak ku tuliskan apa itu tangisan kepedihan
Sajak ku ceritakan apa arti cinta anak kepada orang tua

..
Mereka tak kan pernah tahu akan cerita pilu
Mereka tak kan tahu apa itu drama keluarga yang semu


Aku lapar mak
Sana tidur mak mau kerja ngasong dulu
..
Ku kenal dan ku tahu apa itu penderitaan
Apa itu sakit hati
Egois dan mau menang sendiri
Hidup bukanlah drama berseri
Hidup bukanlah ilusi atau film fiksi
..
Mak knapa aku harus ngemis diterminal atau dipasar mak knapa mak
Ya buat makan kita tahu ..
Mak bilang Sudah diam
Mau kerja apa lagi
Anak 1 ini terlalu cerewet
..
Ibu dan bapak bercerai
Anak menjadi sasaran dendam dan emosional


Mak pusing tahu
..
Ku tuliskan makna lapar
Kepadamu insan yang lapar
Akan kasih sayang orang tua
Lapar akan kasih sayang dan cinta dari suami atau istri
..
Lembaran hitam tak kan bisa berganti lembaran putih
..
Jika dendam itu ada
Penderitaan itu tak kan sirna
Sajak ku menulis orang terbuang
Yang membuat cerita dalam dendam membara
..
Lapar .. Lapar .. Lapar atau menampar
..
Lapar
Lapar dan menampar
Sakit hati dan penderitaan yang pedih
Mereka bukan kaum tersisih
..
Adakah kamu tahu makna lapar di dirimu

 

MATA DALSSIM Karya : Temmy Amardi


Walaupun hujan awan kecil datang memayungi ku
Menyejukan jalanku
Aku memandang cahaya yang meraba sukmaku
..
Melihat benih angkara
Melihat keji dan pikiran jahat
Datanglah bulan ke pangkuanku
Ku usap lembutnya cahayamu
..
Mengapa aku harus mengadu
Mengapa matamu sayu letih dan lesu
Apakah kilat menampar wajahmu
Apakah halilintar menendangmu
..
Aku telah mengerti ternyata senyummu membentuk sabit merayu agar malam ini mendinginkan ragaku
..
Oh rupanya matamu genit merayu ku
Apakah mata itu mata dalssim
Yang tampak dan berkaca namun meminta neraka
..
Rupanya semua telah mengoda ku
Dan merayu hasratku
Dalam bujuk mata dalssim
 
Ku ambil nyanyian buritan dalam awan yang bertabrakan
Seakan menerkam daratan meninju lautan
..
Ku pandang alam akan dusta dan nestapa
Hitam menajam bersama kemilau bintang
..
Dalssim memandang kejahatan itu manis
Pesta dan menantang gairah lembut mengoda
Merayu membual gelombang mengandung rasa
Mengalun irama mengoda insan bercumbu rayu
..
Pasangan kumpul kebo menikmati madu meregang halilintar tersenyum mabuk kepayang
..
Dunia dipenuhi pertapa hati tanpa memandang unsur inti
Mata memandang arah
Hati merasa juga menerima
Semakin manis dosa dan kebiadaban
Menjadi mata dalssim dalam pertarungan jiwa
..
Ingin ku berkata kepadamu mengapa engkau senang merayu
Ingin ku berkata kepadamu mengapa rayuanmu membuat luka dihati
..
Ambilkanlah petir yang menyambar disana agar ku tahu didalam hatimu tersimpan apa ?
Ambilkanlah aku lahar agar aku membersihkan dosa
Mencerahkan mata hati
Ambilkan aku pesona bulan dan matahari
Tanyakanlah apakah jalanku telah hilang adanya
 
 

AMUNISI CINTA Karya : Temmy Amardi



..

Wahai cinta yang menyerang langit sanubariku

Yang mengirim morse yang membuat gundah bathinku
Aku diserang pasukan cinta
..

Rupanya aku terkena tembakan amunisi senjata cintamu

Telak aku merindu

..

Menghujam hatiku

Menusuk asmaraku
Hadir dibenak untuk mencintaimu
Aku tertembak dalam cintamu
Datanglah kasihku datanglah asmaraku
Hujani aku dengan amunisi cintamu
..
Amunisi itu membuatku terpaku oleh senyummu
Aku telah jatuh cinta kepadamu wahai penyerang hatiku
..
Tanamkanlah ranjau cinta dikepala ku
Agar aku terus mencintaimu
..

Aku selalu merindu
Melamun terbang akan hadirmu dalam batalion asmaraku


Setiap hari aku gelisah
Pagi aku gundah bahkan sampai malam aku tak berdaya
Aku diserang asmara
Tergodalah aku dalam serangan pasukan cinta
..
Kata-kata penyerang bergerilya dipikiranku
Amunisi mendarat telak dihatiku
Aku telah jatuh cinta
Rama memanggil Shinta
Rama memanggil Shinta
Aku terpanah
..
Hujamkanlah amunisimu ke dinding pertahananku
Meledak lah dipikiranku
Asmaramu membawa kegelisahan  

Ingin ku terbang manuver ke hati mu
..
Wahai cinta yang menyerangku
Amunisimu membuatku rindu
Seranganmu membuat aku cinta kepadamu
..
Ribuan kata mengenai basis pertahananku
Aku ke ledakan amunisi bertubi-tubi dihatiku
Datanglah selamatkanlah aku dari amunisi asmara yang menancap di jantung
Yang tembus dihati karenamu
..
Aku merindukanmu
Seranganmu membuatku terkapar dan terluka karena cemburu
Aku mencintaimu
 

 

Rabu, 29 Maret 2017

BERMATA Karya : Temmy Amardi


Salak itu berduri 

getir,asam,dan ada yang manis

bila dirasa
 

Lidah akan tahu 

asin,asam dan manis bila sudah dirasa dan dapat membakar hutan laksana halilintar bermata

Ketika politik menjadi hal yang didewakan


Bahkan ajaran kepercayaan seseorang dihujat dan ada dimuliakan
menghina bahkan menghujat
Atau diharamkan
Apakah itu hinaan ?

atau pujian

Apakah aku harus bertanya apakah kamu kafir ?
Apakah kamu terlahir dari benih pelacur apa germo ?

Apakah kamu anak haram ?

Mengapa haram dan kafir itu disebut ?
Mengapa ?

 

apakah aku najis

Tiupan itu begitu menyakitkan hati bangsaku 

dan 

sobatku yang melihat 

 

ini semua


Bahwa ada perbedaan 

juga batasan

Bahwa ada 

 duri dalam daging  

 

ini
Duri dalam daging apa provokasi ?
Mengapa ini terjadi
Haruskah kita terprovokasi ?

mengapa diam

KARMA Karya : Temmy Amardi


Aku adalah buaian orang yang baik
Santun,beraklak dan kelihatan berkarisma
Mungkin aku tak sehebat prof habibie atau aku tak sejeli tantowi yahya
Tapi aku mau mengabdikan diriku tanpa ada dusta

Hutan adalah rumahku
Pepohonan adalah sahabatku
Samudera dan lautan adalah hidupku
Kemiskinan adalah tangisanku

Aku bangkit untuk saudaraku ditanah ini
Aku banyak melihat banyak topeng2 negeri ini pandai berdusta
Maling teriak maling
Mungkin inilah karma
Ketika darma dibalik menjadi hal yang semu

Sepandai apapun bangkai sembunyi baunya akan tercium
Aku tahu bahwa karma akan datang untuk sandiwara yang sudah terjadi

Jangan pernah bermain api karena budi baik akan dikenang
Tapi perbuatan jahat akan disingkirkan
Bumi boleh buta
Namun tanah akan bersaksi
DARMA ATAU KARMA

Realita apa panggung sandiwara
Petinggi dan rakyat jelata
Sama kodratnya

Selasa, 28 Maret 2017

PANTOMIM Karya : Temmy Amardi


Janganlah 

bermain api 

kalau 

takut kepanasan
 

Janganlah 

takut basah

jika 

tidak bisa berenang
 

 

Janganlah 

memancing 

didanau yang keruh
 

Air yang keruh 

akan mengajakmu 

memancing kembali emosimu

 

Didalam budi pasti ada balas
 

Didalam menanam pasti menuai
 

Besi menajamkan besi
 

Pedang menajamkam pedang

 

keberanian atau ketakutan
 

Janganlah 

bermain 

pedang 

jika takut mati
 

 

Jangan 

bermain 

pistol 

jika 

didadamu 

tidak mau berlubang

 

1 lembar daun tak kan tembus dalam jantungmu
 

Sekalipun 

ribuan pohon tumbang 

didepanmu 

tak sanggup 

meremukan 

kepalamu

 

Jangan takut melihat kobaran api
 

Dan 

berondongan peluru 

mengintai nyawamu
 

Berani berbuat 

berani 

bertanggung jawab
 

Pulang dengan nama lebih baik dari pada hidup tetapi memalukan bangsa
 

Bisa ular seperti madu senikmat manis tebu

Pantomim gerakan bayangan intrik dan kepribadian
Hidup bukan pantomim dalam bicara ada api dan air

 

Topeng itu indah bagi yang melihat
Topeng pun 

dapat menghancurkan surga
 

Melalui dusta 

membalikan 

fakta dan isu sara 

juga
Matahari pun 

bisa gelap

dan menjadi bayangan

KICAUAN UANG karya : Temmy Amardi


celoteh 

sang elang 

kepada 

sang tikus
 

 

celoteh 

ular 

kepada 

anak ayam
 

 

Saat berbagi uang 

mencari kekuasaan
 

 

wahai sang penguasa 

yang terbuai dalam harta 

dan 

mangsa
berbulu lebat 

putih 

suci 

tak bercela

 

bagai azap

 tanpa api 

didalam 

sekam 

jerami 

menari 

berkolusi bahkan berhalusinasi

 

 

terkadang berdusta 

 

terkadang mencuri
 

 

terkadang membunuh
 

terkadang korupsi 

 

bahkan 

 

memaki 

 

menendang kaki

 

durhaka 

negeriku dalam buaian 

alam memanggil derita 

kicau kemiskinan 

memangil 

sang legenda 

berpetualang

mencari

kursi petinggi

 

surat petinggi pun terasa mati
jerit kemiskinan 

pun silih berganti
 

 

Polemik instan 

sogokan dan hasutan
sampai ragaku 

berhenti 

ku tuliskan 

sajakku 

bahwa 

petinggiku 

haus akan durjananya darah negeriku
 

 

manisnya riba dalam pajak negara,

dalam subsidi berjalan


 

Soekarno hatta 

dalam 

berita negeri 

merdeka
 

 

kerikan negeri semakin 

merah..

semakin memanas 

semakin sikut sana sikut sini.

kicauan negeri yang tak pernah ku mengerti dalam sumsum darah pertiwi

TEATER INDONESIA Karya : Temmy Amardi

Pintu teater 2 
sudah dibuka
Harap bagi anda 
yang sudah memiliki tiket 
silahkan 
masuk pintu teater 2


Tirai 1 
akan dibuka
 



Begitu 
banyak 
kebencian,
kemarahan
Aktor politik 

sampai rakyat biasa 
menjadi berita 
dibalik sandiwara


Berbalut 
kebencian,
hasutan 
dan isu Sara..
 


Teaterku 
teater tak bersuara
Suku,ras dan pandangan agama saling mencela..
 


MeLapor 
dan 
dilaporkan 
seperti rawon setan
Semakin pedas semakin mengoda



Aku bertanya 
kepada 
sutradara
Oh ini hanya sandiwara
Intrik dan objek menjadi realita
 

Ya 
balutan kesedihan 
dan 
bualan
Bahkan janji manis
Seperti 

terang bulan 
dibalik
Gula jawa 

gula pelanggi
Manisnya menawan 

sampai kehati
 


Aksi heroik 
sampai korupsi
Amarah 

sampai 
mutilasi
dan bunuh diri
 


Semua tersaji 
bahkan 
demonstrasi berjilid

Teater 2 

kisah dan tragedi

Ragam cerita
Teaterku teater indonesia

RAYUAN MATOA Karya : Temmy Amardi

Begitu cantiknya 

Rembulan malam 

Tersenyum kepadaku


 

Kupetik bintang 

Sebagai tanda 

Senyum
Kau mengodaku



Wahai bulan 

yang bersinar 

dikegelapan 

dengan apakah 

hatimu terpikat ?



Sinarmu

 sungguh

 membuatku terpaku



 

Laksana 1 rumah 

aku dihatimu 

dan

 ratu dirumahku 

tanpa jendela 

dan 

tanpa pintu



Sejuk kupandang

 bahkan 

mengalahkan 

dinginnya ES CREAM

 yg melumer 

dilidah

Sekalipun 

etiopia 

memandang,

cintaku semanis matoa
 


Berdiri 

laksana prambanan 

menjulang tinggi
Bahkan 

semakin tinggi 

kusampaikan 

cintaku 

diorbit satelit palapa 

menjulang cintaku padamu



Pahatan seniman jepara tak dapat mengukir dalamnya cintaku padamu



Lihatlah Presiden Jokowi tersenyum membaca sajakku

Tak kala indonesia diterpa isu sara..memanas dan bergejolak
Namun rasa 

dihatiku menderu bagai tancap gas motor gp dunia



Wahai legenda
Shinta akulah sang Rama yg mencarimu

Kubawakan kijang buruanku atau bunga deposito dihadapanmu

Atau kuminta pak djarot meminangmu bahkan melamarmu untukku..
Menjadi Permaisuriku

MUTIARA Karya : Temmy Amardi

Aku memuji diriku
Aku dilahirkan sempurna
Aku bekerja semampuku
Aku rajin dan tak malu
Walau berjualan tahu aku pun hanya tersipu malu

 

Aku sungguh bangga aku tahu mungkin ada yang menghinaku
Tapi aku tak merugikanmu
Aku senang menjadi bagian dari indonesia
Walau pas dan selalu pas
Tapi aku bukan peminta-minta
Dari aku mutiara itu kusimpan

 

Aku berjuang agar aku tak miskin
Aku berjuang agar aku bisa makan
Karena aku akan terus berjuang
Demikian juga denganmu
Jadilah pohon yang berbuah manis dan jangan jadi benalu ketika kau dibuang dan kau akan dicampakan