Senin, 09 Oktober 2017

MATA DALSSIM Karya : Temmy Amardi


Walaupun hujan awan kecil datang memayungi ku
Menyejukan jalanku
Aku memandang cahaya yang meraba sukmaku
..
Melihat benih angkara
Melihat keji dan pikiran jahat
Datanglah bulan ke pangkuanku
Ku usap lembutnya cahayamu
..
Mengapa aku harus mengadu
Mengapa matamu sayu letih dan lesu
Apakah kilat menampar wajahmu
Apakah halilintar menendangmu
..
Aku telah mengerti ternyata senyummu membentuk sabit merayu agar malam ini mendinginkan ragaku
..
Oh rupanya matamu genit merayu ku
Apakah mata itu mata dalssim
Yang tampak dan berkaca namun meminta neraka
..
Rupanya semua telah mengoda ku
Dan merayu hasratku
Dalam bujuk mata dalssim
 
Ku ambil nyanyian buritan dalam awan yang bertabrakan
Seakan menerkam daratan meninju lautan
..
Ku pandang alam akan dusta dan nestapa
Hitam menajam bersama kemilau bintang
..
Dalssim memandang kejahatan itu manis
Pesta dan menantang gairah lembut mengoda
Merayu membual gelombang mengandung rasa
Mengalun irama mengoda insan bercumbu rayu
..
Pasangan kumpul kebo menikmati madu meregang halilintar tersenyum mabuk kepayang
..
Dunia dipenuhi pertapa hati tanpa memandang unsur inti
Mata memandang arah
Hati merasa juga menerima
Semakin manis dosa dan kebiadaban
Menjadi mata dalssim dalam pertarungan jiwa
..
Ingin ku berkata kepadamu mengapa engkau senang merayu
Ingin ku berkata kepadamu mengapa rayuanmu membuat luka dihati
..
Ambilkanlah petir yang menyambar disana agar ku tahu didalam hatimu tersimpan apa ?
Ambilkanlah aku lahar agar aku membersihkan dosa
Mencerahkan mata hati
Ambilkan aku pesona bulan dan matahari
Tanyakanlah apakah jalanku telah hilang adanya