engkau
keturunan
benih yang terdiam
benih yang tak menghasilkan
Yang berdusta akan kata
Dimana sengatmu
Saat ku Terdiam
Yang berdusta akan kata
Dimana sengatmu
Saat ku Terdiam
Dalam balutan kain selendang putih
Dalam balada terdiam
Wajah sayu itu melihat layu Dalam pasungan orang tahanan
Wajah pilu sembari terdiam membisu
Binggung
Piring berpingan sayur dan tanggisan
Meraut muka menampar penguasa malam berpesta pora
Melihat dalam doa akan aib dan noda cela sandiwara realita mengema
Dalam bisikan hitam
Seniman melukisan kisah dunia maya dan keabadiaan
Berjalan menyongsong rembulan yang padam dalam pelukan
Menari dalam balutan kegembiraan matahari
menyambut sang penguasa pagi menyapa dalam nyanyian bersahutan
Kering sudah tangisan muara sungaiku , menampar saudara bernyanyi dialam kota ini
Engkau yang terdiam dalam bukit barisan
Terjal dalam pelarian
Mengusap dalam genderang kata
Berperang dalam kata
Berdebat Racun Dusta Sang Gurita