sosok tajam berkaca..
menembus melayang pandang
bersuara jauh membias rasa
dalam kerelaan menceritakan kisah dan air mata
...lamunan dalam tidur yang tersadarkan
cinta tak kan buta ketika asmara memilih
cinta itu berarti
cinta tanpa pamrih
akan datang dalam mimpi menjemput tersenyum wajah sang bidadari menyambut dewa asmara
suara itu jauh bagai dentuman meriam
membawa keresahan pencinta
cermin tak sanggup lagi ku pakaikan untuk berkaca
dalam balutan tata rias kesemuan wajah
fatamorgana sang pemimpi dalam kata puisi kerinduan sang Bunda keperaduan