Cobra Sweat Matoa Pujangga :
Mana pelanggi yang kupinjamkan kepadamu
Apakah telah kau padamkan dalam asmaramu
Apa cemburu itu menghantuimu
Karinanda Dewi :
Pekatnya malam semakin mencekik uluh hati
Menusuk bagai jarum jahit yang kecil
Namun sangat tajam kedalam sanubari..apa .. mana
Cobra Sweat Matoa Pujangga :
seindah lukisan asmara yang dulu telah kupeluk kubuai dalam rindu..
kumanja dalam cinta bermesra mengapai surga kita berdua
apa telah kau gadaikan asmaraku sang pemuja bercinta
Karinanda Dewi :
Harapan semakin menumpuk akan asmara sang pemuja
Dalam impian ini kepadamu asmara belaian mesra
Seakan-akan melahapku dengan sejuta kelembutan
Namun mengiris-iris imajinasi cinta
Cobra Sweat Matoa Pujangga :
Pohon yang bertunas merindukan kesegaran cinta embun yang berkasih mesra
Apakah kau merasakan hal itu wahai asmara yang berguguran tertutup dedaunan kering
Karinanda Dewi :
Dalam sujudku meminta kepadamu
Berilah ku malaikat penyejuk dipanas terik
Yang dapat menerangi diwaktu gelap apakah engkau sanggup mewarnai hidupku
Cobra Sweat Matoa Pujangga :
Burung Darah yang patah sayapnya apaka sanggup terbang kembali
Mengapa
Karinanda Dewi :
Namun kau cabik jiwa dan ragaku bagai tersayat pisau pemotong daging yang tajam kau hunus diriku dalam asmaramu
Cobra Sweat Matoa Pujangga :
Kasih dinding ini telah retak dalam kisah cinta mesra
Biarlah waktu yang sanggup berbicara tentang kita
Karinanda Dewi
Harapanku tinggalah cerita dan kenangan manja bersamamu
aku hanya bisa pergi bersama angin yang membawaku terbang yang mendayu dalam dekapan manja
Cobra Sweat Matoa Pujangga & Karinanda Dewi
Cinta dekatlah biarlah kita berpisah antara waktu
Kan kupeluk engkau nanti dalam hayalan penantianku
Kasih Ingatlah dan kenanglah asmara kita hingga waktu kita dapat bersama lagi kaulah kenangan yang terindah dalam masa