Merah Putih Itulah Aku Sang Saka Dijiwa Bersama Darah
Negeri Ku Berseru..Ketamakan Dan Sosial Tak Merata Berkecamuk Dalam Bayangan Ketakutan
Sang Raja Hutan Pun Berkecamuk Mengambil Peranan Dalam Politik
Mengelitik Haus Kekuasaan meruntuhkan dinding pesaing pun tersenyum
Namun Tertidur Tak Tahu Malu
Dipilih Menjadi Yang Terbaik Dikenal Namun Berpikiran Kebelakang
Suara itu telah gersang bermain dengan rumput yang kering
Ketamakan dan Keserahkahan menjadi Kembang Sang Penguasa Orba
Kami Rakyat Seperti Rumput Dalam Sekam Dalam Pembakaraan
Membisu Terdiam dan Inilah kami dalam ketidak sempurnaan sosial dan strata
Budaya Kami Budaya Indonesia Terukir Dalam Sanubari Dan Jiwa
Bersorban Pengetahuan Kalah Dalam Persaingan
Hukum Rimbapun berlaku
Uang Berbicara bukan Hati yang Suci sebagai Juara
Kanca Kemiskinan Pun Memanggil Derita Ibu Pertiwi Membangunkan Putera Bangsa
Tertinggal tapi kami indonesia
dicampakan tapi kami macan negeri ini
Siapa kami tuanku
Kami adalah pesuruh ibu pertiwi perbudakaan kekuasaan
Kami Derita Negeri Ini
Kebodohan Kami Adalah Tangisan Kami Pada Ibu Pertiwi
Auman kami terasa kosong
Realita itu sudah tidak menjadi kisah nyata karena kami tetaplah menderita dalam Negeri
Lihatlah kami hai penguasa
Penguasa yang dulu telah berjanji dalam bualan pemilu
Kami gelandangan,kami tuna wisma,kami pengamen jalanan,
kami pengemis buta Dan kami pelacur..
Berkawan Dengan Terik Dan Waria Kota Bersolek
Apa Kami Hina Wahai Bunda
Yaaaa...Kami Hanya Bisa Bernafas Karena Kami Sengsara
Tak Dibutuhkan Tapi Diperlukan
Dibuang Namun Dinantikan
Kami Bagai Sampah Yang Ingin Kau Daur Ulang Kembali
Kami Berperang Dengan Kebodohan Kami Dalam Derita Dan Air Mata
Tertawa Akan Kepuasan Harta Itulah Perut Buncit Bercerita Dalam Berita Dimedia
Sang Pembual Pun Mengambil Peranan Dan Bersaing Dalam Tangisan Kami
Entah Moral Kami Tergadai Sampai Kapan
Kami Berlari Menentukan Harga Diri
Kami Berlari Karena Kami Berseru Atas Tanah Kami
Karya Asli :