JERITAN WANITA DALAM PASUNGAN OPERA
Karya Asli : Cobra Sweat Matoa ( Temmy Amardi )
camkan ini Aku menulis berlinang air mata
aku wanita
yang terpasung dalam kuali panas bertembok
aku wanita tulus akan cinta terbuai dalam dawai pemain opera
mari kita bertarung dalam badai
kemelut dalam belenggu pasungan ini
berwibawa dalam harta dalam permainan tanpa realita mata
aku yang terdiam dalam dingin selimut hujan..
berkabut awan jingga menutupi redam jiwa..
menyapa mengigil menatap dinding rawan berbisik tanpa arah..
ku terbaring dalam sesak tak bertulang rapuh gertak dusta..
menatap reruntuhan tulang yang kini masih beserakan..
membangunkan tubuh terkandung dibadan bersandiwara dalam kartu kridit bualan cinta..
aku wanita terdiam terbaring tanpa mata tak dapat memandang
beritakanlah sang pemain opera keperaduan..
ceritakanlah gana wahai pesona senja..
pikatnya remukan kesegaran derita
haaa..haa setan surga dunia tertawalah dalam sandiwara
didalam wajah dunggu yang bersumpah serapah dan suka bercinta
dalam bulan dan kenistaan dunia dalam canda kota berkawan bualan malam
tiada yang sempurna dalam masa..
lidah tak bertulang dalam gengaman ular berbisa mematik bisa
sumpah serapah & mengumbar kotoran sampah dalam pikiran dan raga memanipulasi jiwa yang tertawan dalam kebodohan berkata
haa..haaa mari tertawa jiwa-jiwa pendusta
sampai kapan kau akan bertahan
segeralah mencuci muka
lihatlah pasungan
karena aku wanita terluka
dan bukalah kacamata kesombonganmu
angkara ini menelan darah dalam jiwa
Karya Asli : Cobra Sweat Matoa ( Temmy Amardi )
camkan ini Aku menulis berlinang air mata
aku wanita
yang terpasung dalam kuali panas bertembok
aku wanita tulus akan cinta terbuai dalam dawai pemain opera
mari kita bertarung dalam badai
kemelut dalam belenggu pasungan ini
berwibawa dalam harta dalam permainan tanpa realita mata
aku yang terdiam dalam dingin selimut hujan..
berkabut awan jingga menutupi redam jiwa..
menyapa mengigil menatap dinding rawan berbisik tanpa arah..
ku terbaring dalam sesak tak bertulang rapuh gertak dusta..
menatap reruntuhan tulang yang kini masih beserakan..
membangunkan tubuh terkandung dibadan bersandiwara dalam kartu kridit bualan cinta..
aku wanita terdiam terbaring tanpa mata tak dapat memandang
beritakanlah sang pemain opera keperaduan..
ceritakanlah gana wahai pesona senja..
pikatnya remukan kesegaran derita
haaa..haa setan surga dunia tertawalah dalam sandiwara
didalam wajah dunggu yang bersumpah serapah dan suka bercinta
dalam bulan dan kenistaan dunia dalam canda kota berkawan bualan malam
tiada yang sempurna dalam masa..
lidah tak bertulang dalam gengaman ular berbisa mematik bisa
sumpah serapah & mengumbar kotoran sampah dalam pikiran dan raga memanipulasi jiwa yang tertawan dalam kebodohan berkata
haa..haaa mari tertawa jiwa-jiwa pendusta
sampai kapan kau akan bertahan
segeralah mencuci muka
lihatlah pasungan
karena aku wanita terluka
dan bukalah kacamata kesombonganmu
angkara ini menelan darah dalam jiwa